Siapa yang tidak kenal dengan kata COKLAT, benda manis yang selalu
menjadi buah tangan dan kado istimewa untuk orang-orang yang spesial. Menurut
data dari finance.detik.com Indonesia berada di posisi kedua sebagai
penghasil kakao terbesar sedunia, setelah Pantai Gading diposisi kedua. Aceh
sendiri berkontribusi sebesar 4,8% secara nasional dan 18,6 % secara wilayah
Sumatera. Selain itu, Aceh juga memiliki lahan tidur yang berpotensi untuk
menyumbang lebih pada sektor kakao. Besarnya konsumsi masyarakat Aceh terhadap
coklat, baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas, membuat para petani dan
pengusaha coklat harus mampu memenuhi permintaan tersebut. Coklat sudah seperti
darah daging yang melekat dalam kehidupan masyarakat Aceh. Hampir setiap bahan
makanan yang ada selalu dipadukan dengan coklat, mulai dari kue yang harganya
Rp 1000,- hingga kue yang harganya ratusan ribu, bahkan dipulau jawa ada nasi
goreng yang ditambahkan cokelat. Tidak hanya kue, bahkan minuman, parfum,
bahkan rokok elektrik pun beraroma coklat. Pertanyaannya mengapa coklat sangat
diburu oleh masyarakat kita sampai menyatu dengan kehidupan kita?
Ternyata coklat memiliki banyak
manfaat, baik dari segi kesehatan maupun psikologis. Dari bidang kesehatan
coklat dapat mencegah penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, dan
lain-lain. Dari segi psikologis, coklat mampu menurukan depresi serta
menghambat penuaan. Selain harga yang terjangkau, coklat mampu menghipnotis
para penikmatnya sehingga orang yang memakannya ada rasa kebahagiaan tersendiri.
Menghilangkan penat akibat pekerjaan dan tantangan dunia kerja yang semakin
sempit.
Kita balik lagi ke Aceh, buat
teman-teman yang diluar Aceh pasti kalau pertama kali menginjakkan kaki ke Aceh
belum SAH rasanya kalau belum mencicipi Mie Aceh atau Kopi Aceh, ingin rasanya
coklat Aceh masuk deretan makanan yang wajib dicicipi kalau ke Serambi Mekah. Di
Aceh sendiri bisnis coklat bukan menjadi barang asing lagi, seperti halnya
salah satu gerai makanan berbasis coklat ciletcoklat.com menawarkan coklat
dengan harga bervariasi dan sesuai dengan permintaan pelanggan. Bentuknya yang
imut-imut dan bisa dibentuk sesuai dengan keinginan kita tentu menjadi hal yang
sangat menarik untuk dinikmati. Potensi coklat yang ada di Aceh sebenarnya
dapat dimanfaatkan menjadi lahan baru bagi wisatawan dalam maupun luar negeri.
Hadirnya wisata coklat akan membuat sector pariwisata dan ekonomi Aceh membaik.
Apalagi Aceh berhasil meraih wisata halal tahun 2016 tentu menjadi rejeki nomplok.
Padahal jika saja Aceh mau lebih serius terhadap bisnis coklat, maka tidak
menutup kemungkinan akan menciptakan peluang usaha baru dan membuka lapangan
kerja tentu. Wisata coklat tidak hanya memperlihatkan bagaimana coklat tersebut
dibuat, namun didalamnya ada nilai edukasi untuk generasi muda dan menumbuhkan
rasa untuk mencintai produk dalam negeri.
Mungkin gerai Ciletcoklat bisa
menjadi cikal bakal untuk mewujudkan wisata coklat. Mungkin ini terdengar mustahil
untuk diwujudkan, karena para pembaca sekalian akan menghayal seperti dunia
fantasi dimana dunia dipenuhi coklat. Berbicara mengenai dunia fantasi saya
kembali teringat dengan sebuah film animasi yang sangat digemari oleh anak-anak
Indonesia, Boboiboy. Film yang menampilkan sang tokoh utama memiliki kuasa
(kekuatan) elemen-elemen bumi. Namun point pentingnya bukanlah disitu,
robot yang memberikan kuasa tersebut pada mulanya dihidupkan menggunkan
coklat (berdasarkan cerita film tersebut), disini mungkin sebagian orang akan
menganggapnya sebagai hal yang tidak terlalu penting, apalagi yang menontonnya
hanyalah anak-anak. Saya selaku penikmat film juga menjadi penasaran, mengapa
sang penulis ide cerita membuat coklat sebagai bahan utama dalam film Boboiboy.
Siapa sangka coklat merupakan salah satu senjata dari negara pembuat film
animasi ini. Coklat menjadi salah satu oleh-oleh yang paling digemari dan murah
untuk dibawa pulang ke kampung halaman para wisatawan. Negara tetangga sudah
sadar akan tingginya potensial yang dimiliki coklat, sehingga mereka menginovasi
coklat dengan sedemikian rupa, tidak hanya di dunia nyata namun di dunia
fantasi juga.
Sungguh sangat disayangkan bila negara
yang sangat banyak sumber daya alamnya, tanam apa saja bisa tumbuh, disia-siakan
potensinya begitu saja. Saya rasa Ciletcoklat bisa mewujudkan cita-cita yang
berat ini di Aceh, gerai ini sadar akan penting dan besarnya potensi coklat
bagi sektor ekonomi dan pariwisata di Aceh. Walaupun tokonya kecil, bukan
berarti isinya juga kecil, Cilet coklat dipenuhi dengan berbagai makanan
berbahan dasar coklat yang sudah dikreasikan, mulai dari bentuk hingga hiasannya
sehingga membuat coklat semakin spesial. ‘Surga yang dipenuhi coklat’, ‘Daerahnya
coklat’, ya, ingin rasanya mendengar sebutan-sebutan itu, sehingga Aceh tidak
hanya dikenal dengan hukum syariat dan ganjanya namun akan dikenal dengan
coklatnya. Mudah-mudahan wisata coklat ini bisa terwujud, demi Aceh yang
sejahtera.
Penulis; T. Nasharul Julianda
Do you need an urgent loan we offer worldwide loan to who in need of loan the business opportunity you having being looking for is here again. email housingfinance247@gmail.com
ReplyDeleteLOAN APPLICATION FORM
1) Full Name:
2) Gender:
3) Loan Amount Needed:.
4) Loan Duration:
5) Country:
6) Home Address:
7) Mobile Number:
8)Monthly Income:
9)Occupation:
)Which did you here about us.
Email housingfinance247@gmail.com