Banda
Aceh- Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry mengadakan pelatihan
sekaligus launching pembentukan komunitas Da’I-Da’iyah di Fakultas Dakwah.
Pelatihan ini berlangsung selama 2 hari dari tanggal 2-3 Juni yang berlangsung
di Aula Fakultas Dakwah. Tema pelatihan ini yakni kader dakwah peduli umat yang
siap menghadapi tantangan era global. Pada pelatihan hari pertama, materi
disampaikan oleh Ust. Fakhruddin Lahmuddin
yang dipandu oleh Bapak Furqan sebagai moderator. Fakhruddin mengatakan
bahwa ceramah harus sesuai dengan kemampuan para audiens, harus disesuaikan
dengan tempat. Ada tehnik dalam berpidato supaya audiens bisa menangkap
kesimpulan yang kita sampaikan yaitu dengan mengunci terlebih dahulu tujuan
dari pembicaraan di akhir ceramah. Pemateri kedua disampaikan oleh Ust. M.
Yassir beliau mengatakan pendekatan
masyarakat dapat dilakukan secara maksimal dengan cara silaturrahim. Pendekatan
juga bisa dilakukan dengan program-program yang membantu masyarakat contohnya
dalam segi ekonomi.
Pemateri hari selanjutnya disampaikan oleh Ust. Mukhlis
Aziz beliau mengatakan kebenaran yang hakiki itu hanya milik Allah SWT dan
kebenaran yang dimiliki manusia itu relatif. “Orang yang mengklaim dirinya
benar seperti orang buta yang meraba gajah,” ujar Ust. Mukhlis. Pemateri
terahir dalam pelatihan ini diisi oleh Ust. Umar Ismail, beliau mengatakan
seorang penceramah jangan hanya ada orang yang melihat baru alim tetapi ketika
tidak ada orang melihat menjadi maling. “Ceramah itu untuk diri sendiri, bukan
untuk orang lain.” Ujar Ust. Umar dengan penyampainnya yang humoris.
Pelantikan
sekaligus launching Komunitas Dai-Daiyah dihadiri oleh Dekanan Fakultas Dakwah dan
para dosen di Aula Fakultas Dakwah. Acara pelantikan dipimpin langsung oleh Dr.
A. Rani Usman, M. Si dan sekaligus menutup pelatihan Dai-Daiyah. Ketua
Komunitas Dai-Daiyah terpilih M. Havidh mengatakan dengan adanya komunitas ini
diharapakan bisa menjadi penolong dari sebagian yang lain. Kata sambutan dari
Wakil Dekan III Drs. Baharuddin, M. Si mengatakan dalam komunitas ini harus ada
3 hal penting yakni, konseptor dakwah, donator yang kuat dan actor dakwah.
Beliau berharap dengan lahirnya komunitas ini bisa menjadi basic dari Fakultas Dakwah. Kata sambutan juga diberikan oleh dekan
Fakultas Dakwah, beliau mengatakan di kampus sebenarnya tidak perlu banyak
organisasi, namun harus ada organisasi yang mampu menampung segala aspirasi
dari organisasi lainnya. “Organisasi Dai-Daiyah ini netral, penuh akan
spriritual dan berlandaskan Al-Quran dan Hadist.” Ujar A. Rani Usman.
Saat
ditanyai oleh wartawan An-Naba mengenai
pembentukan komunitas Dai-Daiyah ini, Abizal M. Yati selaku koordinator acara
sekaligus Pembina komunitas mengatakan komunitas ini hadir untuk melahirkan
kader-kader dakwah dari kalangan mahasiswa mengingat tujuan dari Fakultas
Dakwah sendiri mencetak kader dakwah. Selain itu para anggota komunitas juga
akan dibimbing untuk menambah pengetahuan tentang islam seperti khazanah islam,
fiqih, hadist, tafsir dan lainnya. Harapannya komunitas ini bisa siap pakai
oleh masyarakat kapan pun dibutuhkan. “Dengan adanya komunitas ini insya Allah
mereka akan ada kegiatan rutin untuk memberikan kontribusi besar terhadap
masyarakat.” Ujar Abizal M. Yati.
Penulis: Al Fatih
0 comments:
Post a Comment