Reporter: Muhammad Fajri
HMJ-BPI melakukan kegiatan musyawarah/diskusi bersama dengan seluruh mahasiswa/i BPI mulai dari leting 2013 sampai yang masih aktif kuliah. Musyawarah ini berlangsung Jum’at (15/11/20130 di aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dihadiri hampir seluruh mahasiswa/i BPI tersebut. Musyawarah ikut dihadiri dosen BPI, Dra. Kusmawati Hatta, M.Pd, sebagai mediator mengenai hal-hal yang terkait dengan jurusan dan perlunya keaktifan laboratorium konseling.
Kusumawati hanya memberi gambaran dan pandangan yang lebih baik kepada mahasiswa, yang tujuannya agar tidak terjadi kericuhan dalam acara diskusi tersebut, yang alhamdulillah berjalan lancar.
Kenapa diskusi ini di lakukan hanya oleh pihak mahasiswa dengan pihak struktural HMJ-BPI? Karena pandangan mahasiswa/i bahwa dengan sedemikian yang nanti dari hasil semua aspirasi-aspirasi mahasiswa/i dalam musyawarah tersebut sebagai amanah kepada struktural HMJ-BPI untuk menyampaikannya kepada pihak jurusan BPI dan pihak dekanat fakultas. HMJ-BPI berjanji semaksimal mungkin untuk menyampaikannya kepada pihak jurusan beserta pihak dekanat fakultas.
Mahasiswa/i BPI semuanya menginginkan jurusan dengan nama Bimbingan Konseling Islam (BKI) dan dengan title S.Kons.I. Menurut pendapat mereka bahwasanya dengan nama dan titel tersebut serasi dengan kurikulum atau profesi jurusan itu sendiri. Bukan S. Sos. I yang pandangan semua orang adalah mencakup seluruh bidang ilmu.
Karena kita lihat bahwa di Fakultas Dakwah dan Komunikasi beda dengan fakultas lain yang ada di UIN Ar-Raniry. Di Fakultas Dakwah dan Komunikasi mempunyai empat jurusan yaitu KPI, BPI, DMD dan PMI. Ke-empat jurusan tersebut mempunyai titel yang sama yaitu S. Sos. I.
Padahal di fakultas Syariah dan Ushuluddin gelarnya beda-beda. Seperti S. TH.I yaitu Sarjana Tafsir Hadist, S. Th. I yaitu sarjana Theologi Islam dan S. Fil. I yaitu sarjana Filsafat Islam. Maka dari itu mahasiswa/i BPI juga menginginkan seperti mereka dengan nama jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) dan dengan title S. Kons. I.
Mahasiswa/i BPI akan selalu meminta dan mempertanyakan masalah nama jurusan, title dan keaktifan laboratorium konseling beserta fasilitasnya. Karena melihat alumni BPI banyak sekali pengangguran yang diakibatkan tidak ada lembaga pekerjaan alias tidak terarah.
Salah satu penyebabnya, menurut pandangan alumni, adalah nama jurusan BPI itu sendiri. Karena pada setiap penerimaan CPNS hanyalah tertera penerimaan BKI (Bimbingan Konseling Islam) bukan BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam). Inilah yang membuat rancu menurut pandangan masyarakat dan pihak pemerintahan.
Apalagi pihak dekanat dan rektorat kurang mempublikasi nama jurusan BPI kepada masyarakat dan lembaga-lembaga yang dianggap sejalur dengan jurusan BPI itu sendiri seperti BKKBN, Rumah Sakit, RSJ, Mahkamah Syari’ah, BNN, LP, KUA, Kemenag, Dinas Sosial dan lain-lain.
Mahasiswa/i BPI adalah salah satu mahasiswa/i yang belajar dibidang profesi, oleh karena itu mahasiswa BPI meminta lab diaktifkan dan fasilitasnya yang lengkap agar bisa belajar praktek konseling di Lab tersebut supaya bisa tercetak mahasiswa/i yang lebih professional dalam mendalami ilmu konseling.
Mahasiswa sebagai calon konselor tanpa ada lab maka itu salah satu sebagai penghalang, karena proses praktek konseling harus mempunyai wadah dan perlengkapan yang khusus (nyaman). Melalui tetesan tinta hitam diatas lembaran putih ini kami memohon kepada pihak jurusan, dekanat dan rektorat menampung aspirasi kami dalam mewujudkan cita-cita kami sebagai para calon konselor masa depan.
0 comments:
Post a Comment