SEMA-FDK Training Legislator Muda


        Banda Aceh- Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Fauzan, mengadakan training legislatif bagi legislator yang ada di kampus UIN Ar-Raniry. Training ini bertema: Membangun kompetensi legislator muda sabagai upaya optimalisasi pemerintah mahasiswa. Acara dibuka langsung oleh Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Drs. Baharuddin, M. Si, di Aula Fakultas Dakwah Sabtu (13/2). Dalam kata pembukaannya Baharuddin mengatakan pemimpin harus memiliki standar seperti Rasulullah yang hingga beliau wafat masih memikirkan umatnya. Beliau menambahkan, filosofi kepemimpinan itu dimulai dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), setelah menjabat di HMJ maka dapat mencalonkan diri menjadi Dewan Mahasiswa (DEMA)/Senat Mahasiswa, kemudian baru mencalonkan ke tingkat  DEMA kampus. “Pemilik mahasiswa yang sah adalah HMJ. Legislatif berfungsi untuk mengawasi dan mengkontrol mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan.” Ujar Wadek III. Beliau berharap training ini dapat melahirkan senator-senator muda yang mengerti akan fungsi-fungsinya.
Ketua SEMA Fakultas Dakwah dan Komunikasi (kanan) menyerahkan piagam penghargaan kepada Irwansyah (kiri) anggota DPRK Kota Banda Aceh
Aris Supanto sebagai ketua panitia acara training legislatif ini, menghadirkan pemateri diantaranya, Irwansyah anggota DPRK Kota Banda Aceh, T. Iskandar Syafei dari Biro Hukum kantor Gubernur Aceh dan Darlis Aziz. Materi pertama disampaikan oleh Irwansyah dengan tema peran dan fungsi legislatif. Irwansyah mengatakan Senat harus mencoba membuat peraturan untuk mahasiswa karena merupakan fungsi dari legislatif yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. “Lembaga senat harus mengadopsi 3 fungsi yaitu pembuat peraturan, budgeting, dan pengawasan.” Ujar Irwansyah. Pemateri kedua dilanjutkan oleh T. Iskandar Syafei dengan tema pembentukan peraturan perundang-undangan. Beliau mengatakan bukan legislatif yang turun tangan jika terjadi sebuah masalah namun lembaga eksekutif lah yang harus turun tangan karena sebagai pelaksana, lembaga legislatif hanya mendukung dan mengawasi yang dilakukan eksekutif. Iskandar juga mengatakan peraturan tidak boleh dilihat dengan “kaca mata kuda,” peraturan tidak bisa disamaratakan namun harus sesuai dengan keadilan dan kebutuhan. Pemateri terahir disampaikan oleh Darlis Aziz mengenai persidangan, Darlis mengatakan persidangan perlu dilakukan sebagai representasi. Darlis juga mengadakan simulasi persidangan bagi para peserta training legislatif, peserta dituntun untuk aktif  karena tugas legislatif harus aktif dan banyak berbicara. “Pemimpin sidang tidak boleh takut, karena pemimpin sidang bukan pengambil keputusan tetapi hanya mensahkan keputusan.” Ujar Darlis. Acara tersebut berlangsung dari pagi hingga sore hari yang diikuti oleh perwakilan Senat Fakultas yang ada di kampus UIN Ar-Raniry.

Penulis: Al-Fatih

Dokumentasi acara Training Legislatif:

T. Iskandar Syafei sedang memberikan materi tentang perundang-undangan

Ketua panitia (kiri) menyerahkan piagam penghargaan kepada T. Iskandar Syafei






Share on Google Plus

About Admin

Informasi lebih lanjut silahkan hubungi admin melalui akun sosial yang tersedia.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html